13 Agustus 2020


Sudah lebih dari 5 bulan virus corona menggemparkan seluruh Negara dan menjadi pandemi global. Virus yang awal penyebarannya berasal dari kota Wuhan, China, telah memakan banyak korban jiwa. Dikutip dari  KOMPASTV tanggal 3 agustus 2020 update covid-19 di Indonesia yaitu: 113.134 kasus, 70.237 sembuh, dan 5.302 meninggal. Jika dilihat dari laporan tersebut, tidak terbayangkan bagaimana dengan Negara lain danberapa banyak kasus jika seluruh Negara ditotalkan.Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Rumitnya penanganan wabah covid 19 ini membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan  yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Sosial distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran covid-19, karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan.

Pada hari senin tanggal 16 maret 2020 Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor beliau menyampaikan “Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan Ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi penyebaran Covid-19”.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut karena melihat semakin bertambahnya angka pasien terindikasi, suspek,meninggal membuat sebagian masyarakat akhirnya harus memutar otak untuk tetap bertahan hidup di rumah aja dengan melakukan berbagai hal yang membawa dampak positif terlebih mampu membawa keuntungan secara materi di tengah pandemi.
COVID-19 memberikan banyak dampak negatif tak terkecuali bidang pendidikan ikut pula terdampak kebijakan ini. Sejak Maret 2020, kegiatan pembelajaran tidak dilaksanakan di dalam  sekolah bertatapan muka antara guru dan para siswa, namun diganti dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (daring).Sistem tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi.Oleh karena itu setiap siswa diharapkan memiliki Gadget seperti Komputer, Laptop, atau Handphone Android agar dapat menginstal aplikasi pertemuan jarakjauh tersebut. 

Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajran dari sekolah menjadi di rumah, membuat kelimpungann dari banyak pihak. 
Ketidaksiapan stakeholder sekolah melaksanakan  pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah memberikan alternatif dalam memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti saat ini.Berbagai ruang diskusi telah dibuka guna mengatasi situasi saat ini. Segenap kebijakan telah diterapkan untuk menyelamatkan sektor pendidikan dari acaman pandemi Corona namun lagi dan lagi hal ini justru mejadi dilema yang berkepanjagan bagi penikmat pendidikan,banyak kejadian-kejadian yang menguras emosi kita seperti yang terjadi baru-baru ini seorang ayah terpaksa mencuri ponsel agar anaknya kembali ikut sekolah setelah libur 1 bulan karena tidak memiliki smartphone.

Tidak melulu soal pendidikan ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha.Di Indonesia, pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona terhadap industri. Dan dimasa libur seperti sekarang,seharusnya industri pariwisata adalah industri yang mendapat banyak keuntungan.Tingkat kunjungan wisatawan keberbagai tempat wisata selalu meningkat, seluruh tempat wisata selalu ramai dengan pengunjung dari dalam negeri maupun mancanegara.Namun semua pegawai harus dirumahkan dan industry harus ditutup untuk memutuskan penyebaran COVID-19.Selain industri pariwisata, industri UMKM (Usaha Micro kecil Menengah) juga mendapat dampak besar karena COVI-19 ini. 

Imbas dari masuknya virus corona ini ke Indonesia, menyebabkan perekonomian di Indonesia memburuk dikarenakan pekonomian Cina juga turut memburuk dan Indonesia adalah mitra perdagangan terbesar China pada tahun 2019, tercatat ekspor non-migas sebesar US$ 25,8 miliar atau sebesar Rp353,5 triliun dan impor non-migas sebesar US$ 44,6 atau sebesar Rp.611 triliun. Para pelaku usaha UMKM ini terpaksa menutup sejenak usaha mereka untuk mencegah penyebaran COVID-19.  Selain menjadi mitra dagang Indonesia, China juga berperan di sektor pariwisata dan ivestasinya. Tercatat di tahun 2019 wisatawan China adalah wisatawan terbesar kedua yang berkunjung ke Indonesia. 2,1 juta kunjungan, dari 12,9% dari total kunjuangan turis asing. Dan di sektor investasi, China juga merupakan PMA (Penanaman Modal Asing) terbesar kedua pada tahun 2019, yaitu sebesar US$ 4,7 milliar atau Rp64,4 triliun dari 16,8% PMA.

Dengan melihat perkembangan yang terjadi pada beberapa hari terakhir, dengan banyaknya kasus inveksi Covid-19 di Indonesia, tampaknya dampak lokal dari penyebaran Covid-19 justru akan jauh lebih besar. Tak heran, sejumlah organisasi kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020. Sebagai contoh, Organization of Economic Cooperation and Development (OECD) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia versi mereka dari 5,0 menjadi 4,8 persen. Adapun Moody's menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,9 menjadi 4,8 persen. Bank Indonesia bahkan kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia versi mereka dari sebelumnya 5,0-5,4 persen menjadi 4,2-4,6 persen.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan stimulus fiskal jilid kedua dengan fokus pada industri manufaktur dan kemudahan ekspor-impor. Stimulus fiskal jilid kedua ini diluncurkan untuk mengatasi dampak negatif wabah virus corona yang menyebar di Indonesia yang juga akan berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia, kinerja ekspor Indonesia, current account deficit (CAD), kinerja fiskal, dan aliran modal.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa saat ini ada beberapa insentif perpajakan yang sedang disiapkan pemerintah sebagai bentuk stimulus fiskal jilid kedua tersebut. "Untuk paket stimulus fiskal itu terdiri dari beberapa hal yang sudah saya sampaikan yang mencakup mengenai PPh Pasal 21 yang ditanggung pemerintah untuk industri, kemudian untuk PPh pasal 22 import yang ditangguhkan juga, serta PPh pasal 25 juga sama. Semua paket ini diharapkan dapat dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan," ujar Menkeu.

Dikutip dari Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat virus corona tembus 3,06 juta orang. Angka itu merupakan data per 27 Mei 2020. Secara rinci, tenaga kerja yang terkena masalah PHK dan dirumahkan tersebut terbagi dalam  beberapa kategori. Pertama, pekerja formal yang dirumahkan sebanyak 1.085.284 orang. Kedua, pekerja formal yang terkena PHK akibat corona sebanyak 380.221 orang. Ketiga, pekerja informal terdampak corona 318.959.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia ketenagakerjaan di Indonesia dilihat dari sisi pekerja, pengusaha dan usaha mandiri. Dari sisi pekerja, terjadinya gelombang PHK tenaga kerja dan penurunan pendapatan sebagai akibat terganggunya kegiatan usaha pada sebagian besar sektor.Sebanyak 15,6 persen pekerja mengalami PHK dan 40 persen pekerja mengalami penurunan pendapatan, diantaranya sebanyak 7 persen pendapatan buruh turun sampai 50 persen. Karena dampak pandemik ini pekerja yang terkena PHK  tidak bisa lagi menjadi tulang punggung keluarganya dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.

Baru-baru ini di kutip data dari Coinbase pada tanggal 6/8/2020. Nilai tukar Indonesia US Dollar jatuh pada Rp. 14.597,55.- yang mana hampir menyentuh angka Rp. 15.000,00. Dari data diatas, dapat dilihat salah satu penyebab merosotnya nilai tukar Rupiah ini dikarenakan tidak berjalannya kegiatan ekonomi seperti biasa pada umumnya, yang berakhir pada naiknya angka krisis ekonomi yang dirasakan masyarakat. Al hasil pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi, tingkat kebutuhan semakin tinggi dan pemerataan bantuan kurang memadai, menyebabkan masyarakat tidak tenang, dan bersikap arogan dikarenakan susahnya kehidupa di masa pandemic covid – 19 ini. 

Langkah yang bisa dilakukan guna menyelarasakan di masa pandemic ini, diharapkan kesadaran akan diri sendiri terutama pada kalangan atas, guna berinvestasi di bank agar mendongkrak sisi nilai tukar mata uang. Serta di harapkan kepada seluruh masyarakatnya untuk mengikuti anjuran yang telah dibuat oleh pemerintah, guna memutus rantai covid -19 agar kita dapat melakukan kegiatan seperti biasa kembali. 
Dampak dari Pandemi Covid terhadap Perekonomian Indonesia Industri  yang terkena dampak.

Pertama adalah tingkat tinggi, seperti perusahaan manufaktur otomotif di bawah tekanan besar karena ketergantungan mereka pada rantai pasokan global sehingga menghambat proses produksi. Industri garment yang memberlakukan sistem pengurangan kepadatan karyawan dengan cara dua pekan kerja dan dua pekan libur guna mengurangi penyebaran virus corona, tentu hal ini berdampak pada menurunnya produksi sehingga perusahaan bisa mengalami kerugian yang berujung PHK. Sektor pariwisata dan penerbangan yang sepi penumpang dikarenakan adanya kebijakan social distancing, serta ritel non makanan yang sepi pengunjung. 

Kedua tingkat sedang, seperti industry perfilman yang mengurangi proses syuting, industri media dan pers yang terhambat mencari konten dan berita.

Ketiga tingkat rendah, seperti industry sector jasa hanya sedikit hambatan yaitu orderan jasa yang menurunakan tetapi masih bisa diatasi dan tidak terlalu terpengaruh.

Keuangan digital meningkat seperti yang sudah kita ketahui bahwa virus corona dapat menempel pada benda, uang  adalah salah satunya. Ini adalah alasan mengapa uang digital akan meningkat karena uang digital tidak bisa dipegang atau disentuhsehingga tidak akan menyebabkan terjadinya penularan virus, beda halnya dengan uang fisik (kertas dan logam) yang bisa dipegang dan tentu ini akan menyebabkan terjadinya penyebaran virus. Nilai tukar dollar AS meningkat. Hal ini desabkan oleh banyak hal salah satunya adalah turunnya ekonomi negara China sehingga negara Indonesia terkena imbasnya karena negara kita pro terhadap negara China yang merupakan lawan perangdagang AS-China yang masih panas. Dan sekarang 1 dollar AS telah mencapai sekitarRp. 16.466 (per 25 Maret).

Meningkatnya daya beli produk lokal
Dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh wabah ini ternyata ada sisi baiknya, yaitu pertama meningkatnya daya beli barang lokal dikarenakan pemerintah sudah melarang barang import selama wabah inimasih berlangsung. Kedua, polusi udara menurun akibat kurangnya kendaraan yang disebabkan oleh social distancing pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan konta kantara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan.
Kebijakan Pemerintah Terkait Pandemi Covid-19 
Sosial distancing (Pembatasan sosial), adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi  yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.
Pajak penghasilan ditanggung pemerintah. Penghasilan teratur yang diterima oleh pegawai berpenghasilan 200 juta rupiah setahun yang berkerja pada perusahaan yang terdampak pandemi virus corona mendapat fasilitas Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21) ditanggung pemerintah. Dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 23/PMK.03/2020 perusahaan yang terdampak pandemi virus corona merupakan perusahaan yang terdaftar pada 440 KLU (Klasifikasi Lapangan Usaha) tertentu dan  perusahaan yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).

Kelonggaranmembayarkredit. Pemerintah memberikan sejumlah insentif untuk kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di antaranya kelonggaran membayar kredit hingga satu tahun. Selain UMKM, kelonggaran kredit juga akan diberikan kepada tukang ojek dan sopir taksi. Kelonggaran pinjaman tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas  Jasa Keuangan (OJK). Adapun kelonggaran itu berlaku mulai 31 Maret 2020 sampai dengna 31 Maret 2021.

SubsidiListrik. Merupakan kebijakan keringanan biaya listrik kepada pelanggan PLN di tengah pandemi virus corona. Kebijakan tersebut sudah mulai diberlakukan sejak 1 April, dan diharapkan semua pelanggan yang berhak mendapatkan subsidi listrik bisa mengakses subsidi listrik tersebut. PLN sudah berhasil menyediakan listrik gratis atau diskon untuk 8,5 juta pelanggan prabayar atau yang menggunakan token. Rincian pelanggan yang berhak yaitu sebanyak 24 juta pelanggan rumah tangga 450 VA mendapatkan listrik gratis.  Selanjutnya, 7 jutarumah tangga 900 VA bersubsi dimen dapat diskon pembayaran listrik 50 persen selama tiga bulan. Kebijakan ini diperuntukkan bagi rakyat miskin.

Belajar di rumah. Kementerian Pendidikan memberikan sejumlah acuan untuk pelaksanaan belajar dari rumah selama masa pandemic ini. Tidak ada batasan spesifik materi belajar apa saja yang harus dilakukan oleh siswa di rumah. Hal ini karena akses atau fasilitas belajar yang dimiliki masing-masing siswa di rumah tidaklah sama. Untuk menunjang proses kegiatan belajar dari rumah ini kemendikbud sudah melakukan kerja sama dengan beberapa provider telekomunikasi seperti, Indosat, Telkomsel dan XL untuk memberikan kuota edukasi untuk mengakses aplikasi ataupun website belajar.

Penulis : Mahasiswa UINSU, Kelompok KKN 36
Posted by Pw PII Sumut on 18.25 in     No comments »

0 komentar :