15 April 2014


Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari (kiri)
Pertemuan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Capres PDIP Joko Widodo dengan Dubes Vatikan memunculkan tanda tanya di kalangan umat Islam.

Tim Pakar Sekretaris Nasional (Seknas) Jokowi, Eva Kusuma Sundari mengatakan bahwa Jokowi akan menemui dubes dari manapun sesuai prinsip nonblok. Menurut Eva, Dubes Vatikan sama-sama datang sebagai tamu dalam pertemuan yang dilakukan Mega dan Jokowi dengan para dubes, Senin (14/4) malam.

Tapi mengapa harus Dubes vatikan dan Amerika yang di jamu dalam pertemuan tersebut?, tentunya ada kepentingan dan kesepakatan seputar partai dan pemilu yang di bahas, kalau masalah kerjasama antar negara tentunya pak SBY yang akan menjamu kedua Dubes tersebut.

 Pengamat Politik Universitas Jayabaya Igor Dirgantara, mengatakan pihaknya meyakini pertemuan Joko Widodo dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert O Blacke untuk membahas kepentingan Pemilu 2014 serta figur cawapres Jokowi.

Kalau lah kepentingan Pemilu di bahas pasti ada transaksi antara kedua belah pihak. Mungkinkah Jokowi kelak menjadi Presiden hanya sebagai representasi dari Mega Wati saja?, kalau begitu ini sangat bertolak belakang dengan cita-cita Nasionalisasi Aset yang digadang-gadang oleh Soekarno.

"Seperti biasa AS akan tanamkan dukungan dan pengaruh baik terhadap figur atau arah kebijakannya. Ini bentuk pendiktean terhadap Indonesia akan posisi strategisnya terhadap dinamika masa depan kawasan Asia Tenggara," ujar Igor Dirgantara di Jakarta, Selasa.

Kira-kira kekayaan alam Indonesia yang mana lagi yang di inginkan oleh Amerika Serikat. Batu Bara yang ada dalam perut bumi kalimantan ataukah Timah yang terkandung di tanah Bangka atau sumber minyak lepas   pantai mana yang di inginkan?

SAATNYA KITA CERDAS DALAM MEMILIH!!!

posted by asha
Posted by Pw PII Sumut on 16.05 in , , ,     1 comment »

1 komentar :

Anonim mengatakan...

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa di setiap Pemilu tidak bisa dihindari "agen-agen konspirasi" yang bekerja secara rapi dan selalu membahas mengenai plus minus pemimpin yang dinaikkan bagi kepentingan mereka. Alih-alih kedaulatan rakyat, pemilu ternyata hanya sebuah topeng dalam menutupi peran para pengusaha konspirasi dalam mendiktekan kepentingannya di Indomesia.
Zainur Ridwan dalam bukunya "Indonesia Incorporated" (terbitan Al-Kautsar) sangat detail membahas hal itu.

#burungnuriburungdara