15 Januari 2009

Dua hari menjelang pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1430 H tragedi kemanusiaan terjadi di kalangan rakyat Palestina. Sedikitnya 200 warga Palestina
tewas di seantero Jalur Gaza pada Sabtu dalam serangan udara sengit pasukan Israel di kawasan yang dikuasai Hamas itu. Gelombang serangan dari angkatan udara Israel meluncurkan 30 rudal ke sejumlah sasaran di Jalur Gaza sehingga menghancurkan sejumlah kantor kepolisian Hamas, jaringan televisi berbahasa Arab, Al-Jazeera, dan perumahan penduduk.


Yang pasti, tidak hanya orang dewasa atau kalangan milisi Palestina saja yang menjadi korban kebiadaban pasukan Israel, tetapi juga orang-orang tak berdosa, termasuk kalangan wanita dan anak-anak. Sehingga serangan Israel itu jelas melanggar hak asasi manusia. Zionis Israel benar-benar terkutuk!

Klaim militer Israel bahwa mereka melancarkan serangan-serangan udara, dan mengatakan sasaran-sasarannya adalah "infrastruktur teroris" tidak sepenuhnya benar. Sebab, korbannya banyak kalangan sipil tak bersenjata. Oleh karena itu, Israel perlu diberi sanksi tegas oleh masyarakat dunia (PBB). Tidak cukup dengan kecaman belaka, tapi harus berani menyuarakan kebenaran. Sudah saatnya dunia berani mengucilkan Israel meskipun Amerika selalu tampil di belakang sekaligus membela negara zionis itu. Sikap dunia yang berani menentang Israel bisa melemahkan keberpihakan Amerika dan sekutunya yang selama ini sangat membela anak emasnya itu. Itu pula yang membuat Israel selalu membuat gara-gara dengan negara-negara tetangganya, termasuk di
jalur Gaza yang secara hukum dan sejarah mutlak milik Palestina.

Konflik Israel - Palestina sudah berlangsung sangat lama, turun temurun. Penyebabnya karena Israel secara sepihak menguasai/mencaplok wilayah Palestina dan Arab lainnya untuk mendirikan negara Israel. Wajar saja kalau negara-negara Arab marah atas ekspansi Israel yang semakin memperluas wilayahnya di Palestina dengan membangun perkampungan pendudukan warga Israel di wilayah Palestina/Arab. Jadi, upaya perlawanan yang dilakukan rakyat Palestina adalah usaha untuk mempertahankan diri supaya bisa hidup di negerinya sendiri. Namun kelihatannya Israel mengalami kesulitan menghadapi serangan mendadak yang dilakukan milisi Palestina ke pemukiman penduduk Israel. Pemerintah Israel kehabisan akal sehingga melancarkan serangan membabi-buta dengan menggunakan pesawat tempur. Hal ini yang tidak bisa dibenarkan dunia internasional. Sudah barang tentu pertempuran menjadi tidak seimbang, kecuali Hamas dan Palestina juga memiliki pesawat tempur.

Serangan udara dengan pesawat dan helikopter tempur memang sudah dapat diprediksi mengingat Israel sangat terganggu dengan serangan milisi Hamas. Pejuang Palestina, termasuk tentara Hamas dikenal keras terhadap lawannya. Perlawanan itu pula yang membuat Israel kelabakan dan akhirnya membuat serangan balasan dengan mengerahkan pesawat tempur untuk memperlemah kekuatan Hamas dan faksi-faksi lainnya.

Kini, dengan banyaknya korban di pihak Palestina/Hamas, bukan tidak mungkin pejuang Palestina khususnya milisi Hamas dan kelompok lainnya, seperti Al-Fatah dll bersatu melakukan serangan balasan dengan sasaran penduduk dan prajurit Israel. Sekalipun dalam bidang persenjataan Hamas dkk kalah, namun pejuang Palestina dikenal memiliki semangat pantang menyerah untuk melakukan serangan tiba-tiba, termasuk berjihad dengan cara bom bunuh diri.

Harapan kita terkait dengan serangan Israel yang memakan banyak korban jiwa kemarin, Liga Arab segera bersidang mengangkat masalah ini untuk membuat putusan yang menguntungkan bagi perjuangan bangsa Palestina menuntut kemerdekaannya. Tidak hanya untuk membantu rakyat Palestina yang belakangan ini semakin terancam dengan ancaman penutupan akses masuk bagi kebutuhan hidup rakyat di jalur Gaza, tetapi juga Liga Arab wajib bersatu menghadapi manuver Israel yang licik, termasuk berlindung di ''ketiak'' Amerika.

Kita merasa yakin, Israel bisa dikalahkan jika bangsa Arab bersatu, tidak mudah dipecah belah oleh kekuatan Amerika yang selama ini dikenal menerapkan standar ganda dengan membuat negara-negara Arab yang punya potensi sumber daya alam tunduk pada kebijakan politik-ekonominya. Kekalahan negara-negara Arab melawan Israel karena tidak pernah dapat bersatu, khususnya Arab Saudi, Kuwait dan sejumlah negara lainnya. Ada saja masalah yang mengganjal, sehingga Israel dengan dukungan Amerika semakin menjadi-jadi, seperti yang dilakukannya di kawasan Gaza, tragis dan sangat terkutuk!

Sampai kapankah derita rakyat Palestina dapat berakhir? Tergantung dari kesadaran negara-negara Arab lainnya. Ya, sampai semua negara Arab menyadari kesalahannya selama ini.
Posted by Pw PII Sumut on 20.42 in     1 comment »

1 komentar :

Anonim mengatakan...

ALLAHU AKBAR!!!
Jika kita dekat dengan Allah maka Allah dekat dekat dengan hambanya...

HAMAS!!! Jihad!!!