Ketua Umum PW PII Sumut Periode 2017-2019
Dekadensi moral merupakan salah satu momok yang menjadi hal terpenting di dunia pendidikan, karena karakter siswa ditentukan oleh konsep pendidikan serta penyelenggara konsep pendidikan yaitu guru.
Guru memiliki peran penting dalam mentransformasi nilai-nilai religi serta nilai cendekiawan. Siswa menjadi objek vital konsep pendidikan. Siswa dituntut untuk mampu berakhlakul karimah, cerdas, kreatif, inovatif, memiliki integritas yang tinggi serta mampu mengaktualisasikan fikirannya kedalam tulisan.
Tokoh internasional yang sampai saat ini dikenal oleh dunia dengan karya-karyanya yaitu BJ Habibi yang memiliki industri pesawat di Indonesia. Banyaknya kebermanfaatan apabila industri pesawat yang dibuat oleh BJ Habibi seperti; transfer Ilmu ke penduduk lokal, memperkuat perekonomian rakyat, serta menaikkan marwah Indonesia di kanca Internasional. BJ Habibi bisa seperti sekarang ini bukan berarti beliau hanya berdoa tanpa usaha, tetapi adanya upaya untuk terus berusaha mensyukuri nikmat akal yang Allah beri untuk bisa bermanfaat. Belajar, membaca, ibadah, dan lain sebagainya merupakan menjadi penunjang bagi kesuksesannya saat ini.
Pendidikan kita saat ini masih belum mampu menghadirkan orang-orang yang kreatif serta inovatif dilihat dari kebanyakan siswa apabila ditanya untuk apa sekolah, maka jawabnya adalah mencari kerja, padahal kita sendiri bisa menghasilkan suatu pekerjaan.
Saya kasih tips untuk tetap mengembangkan diri menuju jalan kesuksesan sesuai dengan judul yang saya kasih yaitu malas yang terpuji seperti:
1. Malas untuk diam
Saat ini aktif tidaknya seseorang dilihat dari diamnya. Apakah diamnya bermanfaat atau tidak atau malah menghabiskan banyak waktu yang sia-sia.
2. Malas untuk terus-terusan bermain game
Game merupakan bukan hal yang tabu di dunia revolusi industri 4.0, banyak pelajar saat ini yang bermain game untuk menenangkan fikiran padahal belum tentu game membuat fikiran menjadi tenang. Padahal game hanya membuatmu untuk menghabiskan waktu yang tak bermanfaat.
3. Malas untuk pacaran
Pacaran merupakan hal yang biasa dianggap pelajar saat ini. Padahal disamping banyaknya modharat serta hal-hal negatif yang didapatkan. Banyaknya waktu yang dihabiskan sia-sia membuat hari-harimu tidak bermakna, untuk itu pentingnya menjauhinya agar engkau fokus pada tujuan dan mampu meraih tujuanmu.
4. Malas untuk lalai beribadah
Ibadah mahdah seperti shalat, puasa,zakat, dan haji merupakan hal yang wajib untuk dilaksanakan bagi ummat Islam. Maka bagi kamu yang malas melaksanakan ibadah maka lawan ia dengan keberanian untuk beribadah tepat waktu dan menyelesaikannya.
5. Malas untuk tidak menulis karya
Menulis bukanlah aktifitas yang sulit untuk dilakukan. Kamu bisa saja menulis tentang dirimu, pengalamanmu, dan lain sebagainya yang bisa memberikan manfaat buat orang lain. Karena sejatinya ketika kita mati tidak ada yang mampu kita wariskan selain ilmu yang bermanfaat, amal jariyah, dan anak yang saleh. Dalam hal ini menulis merupakan menjadi hal terpenting untuk kita lakukan agar ketika kita sudah tiada maka tulisan kitalah yang menjadikan pahala kita terus mengalir ketika kita meninggal.
6. Malas untuk tidak Cerdas
Kita harus mampu menjadi orang yang cerdas, tidak hanya pintar, karena pintar belum berarti cerdas. Cerdas merupakan hal yang berkenaan dengan inlegence atau kecerdasan. Comtoh kecil kecerdasan adalah kamu mampu menyelesaikan masalahmu sendiri dan untuk menyelesaikannya kamu butuh kreatif, inovatif, mampu menstabilkan emosi, terus semangat, pantang menyerah, dan terpenting niatkan karena Allah.
0 komentar :
Posting Komentar