Oleh : Leo Chandra
Sekretaris Umum PW PII Sumut Periode 2017-2019 

Dekadensi moral pelajar saat ini dalam dunia pendidikan dan lingkungan keluarga menjadi  ’’PR” terbesar yang harus di tuntaskan. Hal-hal yang menjadi aspek fundamental degradasi moral adalah terlihat faktor sosiologis yakni di lingkungan keluarga. Dalam hal ini  banyak para orang tua yang memiliki waktu yang sangat sibuk dan terbatas pada keluarga akibatnya tumbuh kembang anak tidak terkontrol secara kerohanian dan psikologisnya.

kondisi keluarga yang berantakan atau sering disebut Broken Home juga menjadi faktor yang urgent terhadap perkembangan psikologis anak. Selain dari lingkungan keluarga yang mana menjadi sumber utama juga dalam hal ini sekolah menjadi faktor kedua yang terlibat dalam menghadapi degradasi pelajar/ generasi muda saat ini. Yang mana sekolah tidak memfokuskan nilai-nilai sikap/moral dan dukungan kemampuan/bakat anak.

Dewasa ini kebanyakan sekolah hanya memfokuskan trasformasi knowladge (Ilmu Pengetahuan) dan mengacuhkan atau menyampingkan tansformasi value (transformasi nilai), yang mana hal ini yang menjadi problematika di dunia pendidikaan. Akibatnya siswa-siswi yang tidak terbina mental atau moralnya  akan memiliki jiwa-jiwa negative. Bukan hanya sistem melaikan metode dalam mentransformasi Knowladge juga menjadi factor utama.

Kebanyakan para pendidik tidak memiliki metode dalam mengajar yang baik dan efektif. Dalam hal ini kembanyakan guru/tenaga pendidik mengajar dengan metode pedagogi, yakni metode yang membuat peserta didik tidak tumbuh dalam mencari ilmu dengan kemandirian seperti mengisi air dalam botol kosong, akibatnya peserta didik selalu bergantung kepada guru dan hanya ingin segala pembelajaran secara instan tanpa adanya daya analisis dan kreatifitas dalam mengartikulasikan ide pokok sebuah pemikiran.

Dewasa ini hakikat sebagai orang tua yang baik dan bijaksana akan mencari sebuah lembaga pendidikan yang mampu menjawab problematika tersebut. Sebuah kelas pembelajaran dengan metode home schooling yang bernama “CENDEKIA INTEGRATED ISLAMIC CLASS” (CIIC)  yang beralamat di jln.Gatot Subroto Bloc C no.274 kota medan, sumatera utara.

Cendekia Integrated Islamic Class  menawarkan  kepada kita sebuah sistem belajar mengajar yang efektif dan bermutu. kelas tersebut dalam setiap proses pembelajarannya menekankan kedisiplinan, moral/akhlak, dan memfokuskan bakat dan minat peserta didiknya. Dalam hal ini kurikulum pembelajaran sekolah CIIC tetap  mengikuti standart pembelajaran K13, hanya saja setiap proses mengajarnya lebih mengarakan pada prinsip-prinsip kedirian dan bakat minat peserta didik, jadi proses pembelajaran tidak ada pemaksaan semua siswa harus menguasai pembelajaran. Seperti halnya sistem dan sekolah yang ada di negara finlandia dalam konsep pembelajarannya tidak ada yang namanya rengking kelas, atau kelas unggulan dan setiap peserta didik di bombing ke pada bakat minatnya. Selain itu metode pembelajarannya mengunakan konsep andragogi yang membuat peserta didik lebih kreatif dalam berpikir dalam setiap proses belajar mengajar.

Selain sistem dan metode proses belajar dan mengajar di kelas CIIC juga membimbing peserta didiknya pada praktek dan pemahaman yang baik terhadap ibadah. Seperti paktek sholat yang wajib di kuasai serta arti dan ayat yang di baca yang di bimbing oleh guru profesional di bidangnya.

Hal tersebut menjadi solusi bagi orang tua yang ingin mendidik anaknya dengan baik. Kelas tersebutlah yang saat ini khususnya di kota medan yang menerapkan sistem pembelajaran yang baik dan efektif. Apa lagi melihat phenomena problematika moralitas pelajar atau generasi muda yang kehilangan jati dirinya. Di kelas tersebutlah yang mampun mendidik anak-anak dengan baik. AAN