Oleh : Indra Kelana
Kabid Kaderisasi PW PII Sumut Periode 2017-2019
كُنْتُمْ خَيْرَاُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِنَّاسِ تَأْ مُرُ وْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْ مِنُوْ باِللهِۗ وَلوْاٰمَنَ اَهْلُ الْكِتَبِ لَكاَنَ خَيْرً لَّهُمۗ مِنْهُمُ الْمُؤ مِنُوْنَ وَاَكْثَرُ هُمُ الْفٰسِقُوْن {{١١٠
“ Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik ” (QS. Ali Imran : 110)
Terjemahan ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala memilih pengikut Nabi Muhammad sebagai ummat terbaik. Dengan demikian Allah memikulkan tanggung jawab kepada mereka untuk menegakkan Risalah-Nya, menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran dikalangan ummat manusia dengan dasar keimanan.
Dalam khazanah Alquran, penciptaan manusia mempunyai misi yang amat luhur sebagai hamba-Nya yang mengemban amanah menjadi khalifah untuk mewujudkan suatu tatanan masyarakat dan kehidupan yang mardhatilah. Manusia yang akan mengemban amanah tersebut adalah generasi rabbani yang mempunyai kapasitas. Untuk mempersiapkan dan membentuk generasi tersebut maka dibutuhkanlah proses pendidikan.
Lembaga pendidikan memiliki peran dan posisi yang sangat strategis untuk mengubah dan membangun kondisi masyarakat. Rekayasa peradaban sebagai salah satu jalan dalam perubahan dan pembangunan masyarakat tentu memerlukan kesiapan masyarakat pelajar yang bersangkutan.
Pelajar sebagai subjek pendidikan merupakan elemen terpenting dalam peradaban sebuah negara dan agama. Oleh karena itu, salah satu tolak ukur maju tidaknya suatu negara itu dapat dilihat dari kualitas pemuda dan pelajarnya. Bila dikaitkan dengan kondisi realita saat ini pada era revolusi industri 4.0 kecanggihan teknologi yang berakibat akan tergantikannya peran manusia dengan teknologi robot yang terprogram, ditambah lagi media sosial dan informasi yang sangat terbuka untuk siapa saja, serba praktis dan juga mudah didapatkan cenderung berdampak buruk terkhusus bagi kalangan pelajar yang belum mampu memfilter konten. Memperhatikan tantangan zaman yang semakin besar jelas bahwa untuk membentuk peradaban Islamis, fokus terhadap pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM terkhusus dikalangan pelajar menjadi prioritas.
Profil ideal pelajar Islam versi PII terdapat dalam falsafah gerakan sebagai landasan filosofis PII, yaitu meliputi :
1). Muslim, memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah saja dalam arti konsepsi dan cara pandang, sikap dan aktualisasi berada dalam garis bimbingan dan Ridho Allah Subhanahu wata'ala .
2). Cendekia, dalam arti upaya meneladani sifat Fathanah nabi, sehingga memiliki wawasan dan antisipasi yang luas serta kerangka metodologi yang sangat kuat sehingga dapat menangkap dan memahami keberanian mengkonseptualisasi dan mengaktualisasikannya secara komprehensif.
3). Pemimpin, berarti memiliki sikap, pengetahuan, dan kemampuan sebagai seorang pemimpin yang berani dan bertanggung jawab yang mampu mengambil secara tepat dan mengelola potensi lingkungannya menjadi sesuatu yang bernilai dalam aktualisasi kekhalifahannya.
Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai organisasi kaderisasi terfokus pada tujuan “Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam, bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia ” . Menawarkan suatu program bagi pelajar se-Nusantara diklasifikasikan menjadi beberapa jenis kegiatan indoor maupun outdoor yang penuh tantangan dan keseruan diramu sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan potensi dan kapasitas diri.
Melalui proses tranformasi, ideologisasi dan sosialisasi secara gradual guna membentuk kemampuan masyarakat pelajar yang mampu beradaptasi terhadap nilai-nilai baru, kreatif untuk melakukan upaya inovasi dan berdaya saing untuk tetap eksis ditengah arus perubahan zaman. Dengan menyediakan program pelatihan kepemimpinan dalam upaya up grade kapasitas dan kualitas diri menuju agents of Islamic civilization demi tercapainya cita-cita umat Islam yakni Izzul Islam wal Muslimin .AAN
0 komentar :
Posting Komentar