“Abi, ini perjalanan umi yang terakhir,“ demikian ungkapan Ustadzah
Yoyoh pada suaminya yang tercinta Ustadz Budi Darmawan yang kemudian
dijawab, ”istighfar mi.“ Lalu Ustadzah Yoyoh berisitighfar dan kemudian
mengucapkan kalimah syahadat… sesaat sebelum ambulance dari RS Mitra
Keluarga Plumbon Cirebon datang dan tak lama kemudian Ustadzah Yoyoh,
ibu yang solihat dari 13 anaknya menghembuskan nafas yang terakhir,
meninggalkan anak-anaknya dalam cinta pada Ilahi Robbi. Beliau yakin
anaknya ada yang mengasuh dan beliau yakin bahwa anaknya akan ada dalam
genggaman sang pencipta yang maha pengasih lagi maha penyayang (surah Al
Fatihah : 3).
Semua berduka, dari tua sampai muda mengiringi jenazah beliau dengan
berita yang mengagetkan secara manusiawi. “anak-anaknya menangis Mam, mereka masih terpukul namun subhanallah
hanya sebentar saja setelah itu mereka ikhlaskan kepergian umminya. Ada
lagi yang terheran-heran, “kok anaknya terlihat tidak begitu sedih,
kehilangan umminya yang begitu dicintai, yang begitu sabar dan
perhatian, yang selalu perhatian pada pihak sekolah dan selalu
menyempatkan diri untuk ambil raport ditengah kesibukannya sebagai
seorang da’iyah dan anggota DPR dengan segudang tugas dakwah lainnya.”
Semua kesibukan beliau tidak membuatnya melupakan kepentingan anaknya,
semua waktu dan perhatian dibagi-bagi dengan begitu sempurna.
“Ummi pergi dakwah..!” jawab si kecil lugas pada kami yang
menyambangi rumahnya untuk mengambil titipan almarhum Ustadzah Yoyoh.
Yaa.. sang Ummi telah menyiapkan kepergiannya sejak setahun yang lalu,
dengan kesibukan yang tinggi, sudah biasa anak-anak ditinggalkan dan
bersikap mandiri dengan penuh pengertian dan motivasi bahwa anak-anak
adalah amanah dan anak-anak adalah mujahid dan mujahidah. Semua anak
memahami, umminya sosok da’iyah yang waktunya tidak hanya untuk keluarga
namun juga untuk keluarga-keluarga yang lain dan semua kawan anaknya
pun mengenal sang ummi, sungguh sosok ibu yang luar biasa..
“Subhanallah.. begitu tegarnya Salma dan adik-adiknya, hari ini
mereka masuk sekolah, ketegaran mereka pastilah buah dari didikan sang
ummi,” demikian seorang guru mengirimkan smsnya pada saya. “Abdullah
juga masuk Mam, langsung duduk tenang dan dengarkan pelajaran, tidak ada
tanda-tanda kesedihan di wajahnya, yang ada hanyalah semangat untuk
teruskan pelajaran, dengan wajah bersungguh-sungguh, oh we love you,
Abdullah,” demikian pesan singkat dari Ustadzah Ida walikelas Abdullah
kepada kami. Dilanjutkan “Yaa, mam Fifi, kami dikelas juga sedang
mendengarkan cerita Salma dengan seru tentang umminya, ada yang haru,
ada yang lucu, ummi yang selalu tertawa dan mendengarkan dengan serius
dan kita semua mencoba menghiburnya namun Salma dengan gembira serta
semangat menceritakan kisah-kisahnya dengan umminya,
kenangan-kenangannya dengan sang ummi, percakapan dengan sang ummi, tapi
dia menceritakan dengan tegar, dan kawan-kawan dikelas membantu
mengambilkan tisu segera sementara Salma terus bercerita dalam tangis,
tapi dia hanya bilang, air matanya adalah air mata fitrah… salut deh
Mam…” kembali guru-gurunya anak-anak Ustadzah Yoyoh menceritakan kondisi
anak-anak Ustadzah Yoyoh pada dua hari setelah berpulangnya sang ibunda
tercinta..
Subhanallah, dengan Ayyas yang ingin menjadi da’i, jawabnya lugas
ketika ditanyakan setelah ujian nasional kalian semua mau menjadi apa?
Ayyas putra bu Yoyoh yang saat ini masih terbaring lemah dan butuh bedrest
empat minggu, mengungkapkan keinginannya dengan sangat semangat, “saya
mau jadi da’i, cita-cita saya berdakwah dan meneruskan sekolah ke
Makkah,” subhanallah…
Mau anak soleh..? jangan hanya berdoa, berusahalah agar kita para ibu
juga menjadi ibu yang solihat, para ayah menjadi ayah yang solih,
anak-anak solih dan solihat lahir dari ayah dan ibu yang solih dan
solihat. Bukankah buah kelapa jatuhnya di bawah pohon kelapa juga…?
*Ustadzah Yoyoh Yusro
*Aktivis PII
*Biografi lengkap dapat dilihat di "Yoyoh Yusro, "Mutiara Yang Telah Tiada": Gema Insani Press
*Aktivis PII
*Biografi lengkap dapat dilihat di "Yoyoh Yusro, "Mutiara Yang Telah Tiada": Gema Insani Press
1 komentar :
Ustadzah Yoyoh Yusroh adalah salah satu tokoh yang saya kagumi. Saya sangat salut dengan perjuangan dakwah beliau, terutama kehidupan rumah tangganya yang islami.
Posting Komentar