11 April 2009

PENA REDAKSI

“…..berikanlah aku sepuluh orang pemuda, maka akan aku guncang dunia…”

(Soekarno)

Kenapa Soekarno mengatakan hal itu, apakah ia hanya sekedar beretorika saja ? jawabannya jelas TIDAK ! Pemuda adalah elemen bangsa yang memiliki energi serta pemikiran yang “segar” untuk kemajuan bangsa ini. Saat – saat muda inilah produktivitas manusia dapat dilihat, dan produktivitas suatu bangsa sangat bergantung pada keadaan dan produktivitas pemudanya. Coba lihat bangsa kita, bagaimanakah pemudanya ? HIV, Narkoba, Seks bebas, Pengangguran, Kriminalitas, dll adalah profil sebagian pemuda di Tanah Air tercinta ini


Berbicara tentang pemuda kita tidak terlepas dari pelajar, baik itu siswa maupun mahasiswa. Pelajar merupakan tunas bangsa yang patut kita lindungi dan kita bina. Ibarat sebuah tanaman, agar tumbuh tunasnya baik maka kita harus selalu memberinya nutrisi yang cukup. Ketika asupan nutrisi yang kita berikan kurang dari kebutuhan maka tunas tadi bisa jadi akan gagal tumbuh atau mati, begitu juga dengan pelajar, mereka perlu asupan nutrisi yang cukp bagi perkembangan dirinya baik secara emosional, intellectual dan spiritualnya. Bagaimana caranya agar semua kebutuhan tersebut terpenuhi ? ini sebuah pertanyaan simple yang sangat membutuhkan jawaban panjang dan cukup rumit.

Kebutuhan tersebut bisa kita dapatkan dengan berorganisasi. Karena dalam sebuah organisasi kita akan menemui berbagai tantangan yang mampu melatih kecerdasan probadi kita baik IQ, SQ, dan EQ. Sekarang kita coba bahas bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan ketiga kecerdasan tadi dalam sebuah organisasi.

Pertama, Intellectual Question (IQ). Organisasi memiliki berbagai program kerja yang butuh pemikiran yang cerdas untuk menjalankannya. Sebelum menjalankan sebuah Program kerja misalnya, kita sering mengadakan rapat mingguan dimana akan banyak membutuhkan pemikiran. Jadi, pengembangan IQ yang saya maksudkan bukanlah berimplikasi langsung kepada akademiknya, tetapi ini lebih condong kepada perubahan pola pikir sempit yang selama ini selalu “menghimpit” otak para pelajar. Selama ini banyak dari pelajar yang tidak memperdulikan hal itu, mereka berasumsi bahwa dengan menyibikkan diri dengan organisasi maka nilainya akan hancur dan masa depannya suram, padahal kalau kita melihat pemimpin sekarang adalah orang yang dahulunya disibukkan dengan kegiatan berorganisasi. Kalau anda tidak percaya silahkan lihat CV dari pemimpin yang ada di daerah anda.

Kedua, Emotional Question (EQ) dapat dikembangkan melalui sebuah organisasi karena disini kita akan ditanamkan jiwa bekerja sama, berkorban untuk orang lain, melayani orang yang membutuhkan, peduli kepada penderitaan orang lain, dll.
Ketiga, Spiritual Question (SQ). Hal ini dapat kita kembangkan karena dalam sebuah organisasi apalagi organisasi Islam seperti Pelajar Islam Indonesia(PII) kita selalu diajarkan untuk meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan kita kapada Allah. Melalui program kaderisasi dan kegiatan lainnya.

Dalam sebuah organisasi kita dilatih untuk kritis dalam menanggapi permasalahan. Bukti sejarah memperlihatkan kepada kita bahwa REFORMASI mampu ditegakkan karena pemuda yang kritis, dan mereka adalah Pemuda yang Organisatoris. Camkanlah…!! Apakah anda hanya akan menjadi Saksi perubahan yang selalu tertindas oleh kereta zaman yang terus melaju dengan cepatnya ? ataukah Anda ingin menjadi salah satu orang yang tergabung dalam kereta perubahan zaman tersebut ? Semuanya ada pada Tanganmu Wahai Pemuda..!!! Negara ini menantikan karya terbaikmu. Sekarang bagaimana pilihan anda ? Masih tetap seperti yang dulu..?
Posted by Pw PII Sumut on 21.35 in     No comments »

0 komentar :