Tidak bisakah mereka membiarkan kita berpakaian sesuka kita? Tidak bisakah ortu mengiyakan semua permintaan kita? Tidak bisakah semua orang setuju dan sejalan dengan kita?

Selama manusia nggak sempurna, selama itu pula rasanya kita akan selalu punya musuh dalam hidup. Karena selama itu juga akan timbul bermacam perbedaan di antara kita dengan orang lain.

Tapi, adanya musuh-musuh dalam hidup kita itulah hal yang membuat hidup kita makin berwarna dan membuat kita selalu berusaha menjadi lebih baik. Coba bayangkan kalau kita hidup di sebuah dunia khayalan, di mana kita selalu dituruti, tidak pernah dilarang. Tampaknya emang enak sekali, bukan?.

Kalau hal itu berlangsung terus menerus, kita akan besar kepala karena merasa tidak ada yang salah dengan diri kita. Bisa jadi, kita nggak tau mana yang baik mana yang buruk, karena perbuatan kita dibenarkan oleh semua orang .

Di saat seperti itu, tidak ada lagi yang mengingatkan akan kesalahan kita. Akhirnya kita tidak akan pernah mau berubah dan menjadi lebih baik. Karena toh, tidak akan ada “musuh-musuh” yang berkata negatif tentang kita kan?

Nah, kembali ke dunia nyata. Adanya musuh akan membantu mengingatkan bahwa masih ada yang salah dengan diri kita. Masih ada yang perlu diperbaiki. Cintailah musuh kita, karena apa yang jelek yang mereka katakan bisa berdampak baik bagi kita. Cintai musuh kita dan jangan pernah dendam pada mereka.

Kesusahan dalam hidup yang mereka sebabkan, membuat hidup lebih bervariasi dan juga membuat kita jauh lebih kuat setelah berhasil melalui setiap permasalahan. Karena itulah hidup, isinya nggak hanya kesenangan, tapi juga aral yang siap menghadang kita. Yang penting kita aware akan semua hal itu.