Detik detik pelantikan Presiden terpilih Jokowi JK membuat masyarakat
terbelah menjadi 2 yaitu antara yang pro terhadap pesta rakyat dan yang
tidak setuju. Bagi pihak yang pro menyatakan; “ini adalah bentuk suka
cita sekaligus syukuran atas terpilihnya pemimpin harapan mereka dan ini merupakan pesta kemengan rakyat karena Presiden yang terpilih adalah berasal dari rakyat”. Di
pihak yang tidak setuju menyatakan:”ini sangat atraktif karena akan
memberikan kesan dan potensi yang tidak bagus atau berlebihan terutama
dihadapan pendukung Prabowo yang selisihnya tidak terlalu besar dengan
Jokowi.
Sungguh disayangkan, pesta politik yang
di gelar di silang monas kemarin menyisakan hal hal yang melanggar
ketertiban umum dan asusila. Ini adalah produk dari politik yang di
bangun jokowi JK dan orang orang yang memanfaatkanya. Ada 2 hal yang
sangat menyedihkan dalam acara tersebut:
1. Banyaknya fasilitas umum yang rusak
di sekitar monas (terutama taman) dan berserakanya sampah sampah di
setiap sudut lapangan.
2. Ditemukanya kondom kondom berserakan
di sekitar pesta rakyat tersebut. Seperti yang di duga banyak orang
acara ini sebagai ajang maksiat (dugem/berzina) oleh relawan atau yang
pesta malam itu.
3. Banyaknya generasi muda yang mabuk-mabukan pada acara malam pelantikan tersebut. ini terlihat banyaknya antrian untuk membeli miras pada acara tersebut.
Inilah bukti bukti kongkrit betapa
Jokowi tidak mampu menciptakan suasana ke Indonesiaan dan adat
ketimuran, padahal jargon REVOLUSI MENTAL sering di dengungkan. Jangan
jangan itu semua untuk mengelabui masyarakat untuk memilihnya
(pencitraan) dan akhirnya terbukti monas menjadi pesta sexs.
Sungguh ini sangat disayangkan. Pelantikan Jokowi bercampur dengan maksiat.
Mungkin pak Jokowi sudah melalui tahapan Revolusi Mental, akan tetapi para pendukungnya telah mengalami Distorsi Mental.
posted by asha
0 komentar :
Posting Komentar