03 Agustus 2011

Redaksi ESENSI

Menemani waktu sahur, hampir semua stasiun televisi menayangkan acara komedi. Sayangnya acara tersebut mayoritas tidak mengandung unsur pembelajaran dan hanya menonjolkan hahaha belaka. Ini sama sekali tidak memberi pelajaran. Hanya berisi guyonan.
Semestinya tayangan saat bulan Ramadan lebih bermanfaat. Bisa dengan tayangan agama, ilmu atau sosial budaya yang menyadarkan hakikat puasa dan Bulan Suci Ramadan. Seperi tayangan sosial yang mengingatkan masih banyak kemiskinan. Puasa kan juga harus diikuti dengan kesalehan sosial. 



Untuk itu, diminta kepada pengusaha televisi tidak terlalu mengejar profit saat bulan puasa. Kepentingan untuk mencerdaskan masyarakat jauh lebih penting. Kalau cuma tayangan hiburan, lalu terbahak-bahak. Setelah itu apa? Ramadan itu kan bukan cuma soal bersenang-senang. Profit memang penting, tapi memberi pelajaran jauh lebih penting.
Posted by Pw PII Sumut on 05.53 in     2 comments »

2 komentar :

Hasniza mengatakan...

Benner itu!!!

Anonim mengatakan...

sayangnya masyarakat kita juga lebih interest untuk mengkonsumsi tontonan itu...
sekarang ini memang sedikit sekali media yang bersubtansi edukasi, kalo ga salah udah diatur di UU harusnya acara pertelevisian 60% edukasi, tapi yah... itulah, namanya orang bisnis, pasti profit.

makanya output masyarakat jadi kayak gt, karena suguhan media, infomasi publik dipegang orang yang orientasinya materi.

kapan hari umat islam "yang paham" harus megang media, biar bisa jadi filter.