04 Februari 2010

Pembocor naskah soal Ujian Nasional (UN) akan dikenakan sanksi tegas , baik guru, siswa, maupun pihak-pihak lainnya.

Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Drs H Bahrumsyah melalui Ketua Panitia UN di Sumut, Dwi Anang Wibowo di ruang kerjanya Jalan Teuku Cik Ditiro Nomor 1-D Medan, Rabu (3/2).

Dikatakan, pelanggaran terhadap aturan Ujian Nasional (UN) akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan berlaku, ucapnya.

Dijelaskan, UN akan diselenggarakan tanggal 22-26 Maret 2010 untuk SMA/MA. Tanggal 29 Maret- 1 April 2010 UN untuk SMP,MTs serta SMPLB. Kemudian tingkat SMK dilaksanakan tanggal 22-25 Maret 2010.

Karena naskah UN termasuk dokumen rahasia, kerahasiaannya dilindungi undang-undang. Artinya siapapun yang membocorkan rahasia negara maka akan berhadapan dengan hukum, sanksi dan aturannya juga sudah jelas.

Bagi pihak-pihak yang membocorkan soal UN tersebut akan dilihat sejauh mana letak kesalahannya, bila memang terlalu berat maka akan diserahkan kepolisian. Meski begitu, katanya jika belum terlalu parah maka akan diserahkan kepada pimpinan masing-masing untuk diambil tindakan.

Jadi diingatkan jangan sampai ada oknum guru maupun pihak lainnya yang secara sengaja memberikan bocoran soal ujian atau jawaban kepada peserta. "Kita akan ambil tindakan tegas, sedangkan untuk sanksinya masih akan dimusyawarahkan sesuai dengan tingkat kesalahannya", ujarnya.

Pengawasan

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan UN tersebut, berbagai pihak juga akan dilibatkan dalam pengawasan demi meminimalisasi adanya kebocoran soal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pengawas yang dilibatkan, yaitu pengawas independen dari perguruan tinggi dan kepolisian. Pengawasan tersebut dilakukan mulai dari percetakan hingga pendistribusian naskah soal ke sekolah-sekolah penyelanggara UN.

Oleh karena itu sangat diharapkan kepada pihak sekolah agar memberikan pelajaran secara semaksimal kepada para murid-muridnya sehingga mereka sudah siap mengerjakan soal ujian dengan baik dan benar.

Sebab, lebih baik mempersiapkan sejak dini dengan meningkatkan belajar dari pada memberikan bocoran pada saat ujian. "Dengan persiapan yang matang, diharapkan siswa akan lebih percaya diri menghadapi ujian tersebut", kata Anang.

Menurut dia, sebenarnya kalau pihak sekolah sendiri sejak dini sudah memberikan pelajaran yang optimal kepada muridnya, maka serahkan kepercayaan kepada murid untuk mengerjakan soal-soal ujian. "Guru tidak perlu khawatir lagi jika memang selama ini telah memberikan pelajaran secara maksimal kepada muridnya," katanya.
Posted by Pw PII Sumut on 21.40 in     No comments »

0 komentar :