Medan, Pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno) memimpin perolehan suara hingga pukul 21.00 WIB kemarin, berdasarkan tabulasi hasil sementara yang dilakukan KPU Sumut.
Ketua Divisi Pemutakhiran Data dan Perhitungan Suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Tonni P Situmorang mengatakan, pasangan nomor urut 5 tersebut unggul 35,16%. Disusul dengan pasangan Tritamtomo– Benny Pasaribu (Triben) 24,72%. Di urutan ketiga menyusul Ali Umri- Maratua Simanjuntak (Umma) 16,78%.
Lalu,Abdul Wahab Dalimunthe-Raden M Syafi’i (Waras) turun di urutan keempat dengan 16,78%. Posisi terakhir ditempati pasangan RE Siahaan- Suherdi (PASS) dengan 10,15 %. “Hasil perolehan suara tersebut masih akan terus berubah. Kita akan melakukan update hasil setiap satu jam sekali,”kata Tonni kepada SINDO kemarin.
Dia mengatakan, hingga malam kemarin data yang masuk dari total daftar pemilih tetap (DPT) baru 8%. Namun, mengingat banyaknya warga yang tidak menggunakan hak pilihnya, diperkirakan data tersebut sudah mencapai 12% dari penduduk yang menggunakan hak pilihnya.
Sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan KPU Sumut,Sabtu (19/4),semua data akan masuk dalam tabulasi. Selanjutnya diumumkan melalui sebuah monitor berukuran besar di halaman kantor KPU Sumut. “Ini kita lakukan untuk mempermudah masyarakat mengakses hasil perolehan suara.
KPU juga terus melakukan update data hasil di websiteKPU Sumut,”ujarnya. Dia memaparkan,data perolehan suara yang ditampilkan KPU Sumut diperoleh dari berita acara perhitungan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Saat ini, data yang masuk baru dari Medan, Binjai, Serdangbedagai, dan Langkat.
Diperkirakan pada Sabtu mendatang, 60% suara akan terhimpun. Tim Pemenangan Ali Umri dan Maratua Simanjuntak mengaku kalahnya jagoannya pada Pilgubsu kemarin disebabkan, suara kader Partai Golkar terpecah. “Hasil pencoblosan memang sangat mengejutkan dan jauh dari perkiraan kami.
Sejauh ini diperkirakan karena, suara kader terpecah. Sebab, ada beberapa kader Golkar yang maju dari partai lain. Yang kedua, Pada Pilgubsu ini orang lebih memilih kepada sosok, bukan partai,” tegas Ketua Umum Tim Pemenangan Umma Sumut Syahdansyah Putra,kemarin.
Dia menjelaskan, hasil ini masih bersifat sementara dan bukan hasil penghitungan KPU. Sebab, masih ada beberapa daerah yang hasilnya belum masuk. Kalaupun, hasil penghitungan ini tidak jauh beda dengan hasil penghitungan akhir KPU. Kubunya siap memegang komitmen bersama, siap kalah dan siap menang.
“Memang pengumuman hasil Pilgubsu yang ditayangkan di layar kaca, seperti kita ketahui pasangan kami kalah. Tapi, ini belum final dan bukan hitungan resmi KPU. Dari suara yang belum masuk ini, jumlah untuk pasangan Umma bisa terangkat. Kalau, hasilnya juga tidak jauh beda, kita pegang komitmen semula, siap menang siap kalah,” tegas pria yang menjabat Ketua DPRD Medan ini.
Saat disinggung apakah partainya akan melakukan evaluasi besar-besaran, agar suara partainya tidak mengalami kekalahan di Pemilu legislatif 2009. Syahdan mengakui, melakukan evaluasi. Tapi kalah di Pilgubsu tidak berpengaruh di pemilu legislatif. “Kami memang melakukan evaluasi atas hasil Pilgubsu ini,sampai saat ini juga melakukan evaluasi.
Tapi, harus diingar Pemilu 2009 adalah pemilihan kader dan Pilgubsu lebih condong ke tokoh, jadi nggak ada hubungannya,” sambungnya. Lantas, bagaimana sikap Golkar sendiri dengan Syamsul Arifin.Apakah kemenangan pada pemilihan langsung Gubsu untuk pertama kalinya ini membuat Syamsul tidak jadi dipecat.
Apalagi, dia mengaku sampai sekarang surat pemecatan itu belum diterimannya. Menyikapi pertanyaan ini, Syahdan menjelaskan, jabatan dewan kehormatan Partai Golkar Kabupaten Langkat yang disandang Syamsul Arifin sudah ditarik. Namun, apakah dia ditarik kembali, ada forum yang membahas itu dan tidak sekarang.
“Ada pembahasan khusus tentang itu, apalagi dia masih punya pembelaan. Belum bisa dijawab sekarang,” tandasnya. Pelaksana Harian Ketua DPD PDIP Sumut Panda Nababan menyatakan bahwa calon yang diusung partainya, Tritamtomo-Benny Pasaribu (Triben), belum kalah dalam perhitungan suara Pilgubsu.
“Kita belum kalah, ini kan masih proses penghitungan. Kalau penghitungan quick count itu kan masih belum semua, jadi kita minta kesabarannya,” ucapnya saat dihubungi SINDO kemarin. Panda menjelaskan, hasil penghitungan pihaknya sementara di posko pemenangan Triben, selisih perolehan Triben dan Syampurno hanya sekitar 3%, sehingga masih ada kemungkinan untuk terkejar.
“Kemarin kami hitung selisihnya 4%, hari ini berkurang 1%,mungkin kalau sudah terkumpul semua nanti kita yang menang,”ucapnya. Sementara itu,Ketua DPD Demokrat Sumut Palar Nainggolan mengakui pasangan yang diusung partainya, Abdul Wahab Dalimunthe- Raden M Syafi’i, telah tertinggal jauh dan tidak akan mungkin lagi bisa terkejar. Menurut dia, hasil itu akan menjadi evaluasi bagi internal partai.
Abdul Wahab Dalimunthe sendiri mengaku tidak mau ngotot-ngototan terkait hasil penghitungan suara Pilgubsu ini. Dia tetap komit menghormati kesepakatan pilkada damai yang telah ditandatanganinya bersama para Cagubsu lainnya. “Soal menang kalah, bagi saya bukan masalah.Kami telah menanda tangani kesepakatan pilkada damai, dan itu akan tetap saya hormati.
Saya tak mau ngotot-ngototan,” ujarnya kepada SINDO di kediamannya kemarin. Wahab mengharapkan agar penghitungan suara yang dilakukan benar-benar mencerminkan kejujuran. Sebab, Gubsu yang terpilih harusnya yang legitimate dan mencerminkan aspirasi rakyat. “Saya tidak gila jabatan. Walau begitu,saya ingin Gubsu yang terpilih bukan berasal dari pemilihan yang curang dan penuh pelanggaran peraturan.
Kalau memang memenuhi aturan, saya siap menerimanya,” tandas mantan Wakil Gubernur Sumut ini. Bagi dia, seandainya nanti keputusan perhitungan suara KPU Sumut resmi keluar dan menyatakan dirinya kalah, dia sudah siap-siap untuk menjadi oposisi.“Tapi, oposisi yang sehat.
Dalam arti, saya akan mengkritik kebijakan Gubsu yang menyalah,” kata ayah empat orang anak ini. Secara terpisah, Ketua Koordinator Harian Tim Pemenangan Koalisi Pasangan RE Siahaan-Suherdi (PASS) Abbas Nasution mengakui kekalahan dan meminta para simpatisan dan pendukung untuk dapat menerimanya. Dia menyebutkan, secara umum perolehan suara PASS telah jauh tertinggal.
Dia juga meminta seluruh pendukung untuk berpikir jernih sesuai dengan komitmen awal siap menang siap kalah. “Kita terima kekalahan ini. Tapi secara de facto kita tetap akan tunggu berita acara proses perhitungan resmi dari KPU Sumut,” kata Abbas, yang juga sekretaris DPW PKB Sumut itu kepada SINDO kemarin.
Ketua Tim Pemenangan pasangan Syampurno wilayah Medan, Surianda Lubis, mengharapkan hasil penghitungan sementara yang dilakukan KPU merujuk pada hasil yang resmi dari setiap TPS. “Kita minta netralitas KPU agar benar-benar perolehan suara itu riil dukungan dari masyarakat,”ucapnya.
Meskipun hasil yang diperoleh KPU tersebut akurat, pihaknya tetap mengawasi proses perhitungannya. Pihaknya tidak ingin dukungan yang sudah diberikan masyarakat akhirnya menjadi berubah.“Kita terus mengawasi saksi-saksi secara aktif, dan saat ini mereka sedang menghitung di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK). Kami berharap hasil yang diperoleh KPU tetap pada putusan akhir sesuai dengan dukungan masyarakat terhadap pasangan ini,” paparnya. (suharmansyah/m rinaldi khair/m syahyan rw/rahmad nur lubis/ reza shahab)
19 April 2008
Artikel Terakhir
Label
- Artikel Kader ( 31 )
- Berita Daerah ( 55 )
- Berita Nasional ( 20 )
- Berita Wilayah ( 58 )
- Info ( 59 )
- Kursus ( 15 )
- Training ( 35 )
Kritik dan Saran
Kritik dan saran serta tulisan baik artikel, opini, berita, puisi, cerpen, dan lain-lain. Dapat dikirimkan ke Redaksi ESENSI di email pwpwpii_su@yahoo.co. atau Cp: +6282274167194 jazakallahu khairan katsiiran.
Semangat Musim Training PII se-Sumatera Utara, Advance Training dan Pelantikan PW PII Sumut Periode 2019-2021
Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumatera Utara Periode 2019-2021. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar :
Posting Komentar